Tugas Kajian Seni dan Desain (Kritik Seni - Feldman)
Nama : Imelda
Pratami
NPM :
201946500002
Kelas : R4A
Apabila kritik seni – Feldman saya gunakan?
Pengetahuan apa yang dihasilkan?
Edmund Burke Feldman merumuskan unjuk kerja atau
prosedur penulisan kritik Seni Rupa ke dalam empat tahap, yakni : DESKRIPSI,
ANALISIS FORMAL, INTERPRETASI, dan EVALUASI.
DESKRIPSI
Deskripsi yang dimaksud feldman adalah petunjuk
sekaligus penunjuk. Jika Suatu proses pengumpulan data yang terkaji langsung
kepada pengamat. Disini perlu dihindari penarikan kesimpulan yang melibatkan kesan
pribadi yg sifatnya ilusif atau imajinatif. Feldman berharap kritikus seni harus
bersifat netral, netral yang dimaksung adalah menghindari pandangan yang
subyektif dalam mendeskripsikan karya seni tersebut. maka dari itu kritikus
dituntut untuk menyajikan keterangan secara objektif, yg bersumber pada fakta
yang bisa diamati. Maka bahasa yang digunakan harus dapat dipahami secara umum.
ANALISIS FORMAL
Setelah tahap mendeskripsikan karya seni tersebut,
lalu kita masuk dalam tahapan kedua yakni analisis formal. Dalam analisis
formal tugas kritikus adalahmenganalisis ukuran kanvas, menguraikan kualitas
garis, bentuk, warna, pencahayaan, dan penataan figur-figur, daerah warna,
lokasi, serta ruang dalam objek pengamatan. Jadi, pada dasarnya tahap ini
mengkaji kualitas unsur pendukung subject matter yang telah kita himpun dalam
deskripsi.
INTERPRETASI
Setelah melalui tahapan pertama dan kedua, maka
kritikus seni mesuk ketahapan ketiga yakni tahapan interpretasi. Di tahapan ini
kritikus akan mulai menyampaikan arti, gagasan dan informasi dalam suatu karya
seni yang sudah diselidiki dengan cermat. Dalam kegiatan tahapan ini kritikus
memutuskan apa makna seni, tema karya, dan masalah astistik, serta masalah
intelaktual karya, akhirnya memperhitungkan objek seni secara keseluruhan.
EVALUASI
Ditahapan yang terakhir yakni tahapan evaluasi atau penilaian, semua
tahapan yang sebelumnya akan menjadi satu kesimpulan. Menetapkan kualitas suatu
karya seni tersebut, pendapat yang subjektif juga bisa masuk kedalam tahapan
ini. Membuat penilaian, pertimbangan atau penghakiman, harus didasarkan kriteria
atau tolak ukur tertentu. Kriteria itu bisa intrinsic, inheren (erat; melekat; integral)
pasa sasaran kritik yakni karya seni itu sendiri. Jika kritik itu mendasarkan
dari segi normatif, maka bagaimana seharusnya karya seni itu akan menjadi titik
acuan. Karena tidak semua karya seni itu otonom kedudukannya seperti pada seni
untuk seni, maka diperlukan kriteria ekstrinsik, yang mengacu pada bidang
kehidupan di luar seni, seperti: agama, politik, ekonomi, etika,
kemasyarakatan, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Kesimpulannya
Pengetahuan apa yang dihasilkan?
Kita dapat mengetahui bahasa yang digunakan harus seperti apa untuk mendeskripsikan karya seni tersebut. lalu dapat mengetahui Suatu proses yang dilakukan oleh seorang seniman dalam pembuatan karya seni tersebut, seperti : dibuat dengan cat seperti apa, menggunakan warna apa saja , tata letak karyanya seperti apa, adegan apa saja yang ada didalam karya tersebut , dan dimana sipelukis menumpahkan emosinya dan dapat memancing emosi penikmatnya melalui karya tersebut.
Komentar
Posting Komentar